Okegas.co.id Pekanbaru - M.Sahril Topan.,ST,MM Selaku wakil ketua DPD golkar Provinsi Riau yang juga mantan ketua umum Ikatan keluarga alumni UIR turut menanggapi tentang terjadinya defisit APBD Provinsi Riau senilai 2,2 T.(14/03/2025).
Bung Topan menganggap ini sengaja dibesar-besarkan oleh oknum dan kelompok tertentu yang tidak suka dengan kemenangan pasangan abdul wahid dan sf hariyanto sebagai gubernur dan wakil gubernur Riau yang telah dilantik langsung oleh presiden Prabowo subianto pada 20 Februari 2025 lalu. Keadaan ini sengaja di propaganda agar terjadi perpecahan antara bapak Wahid dan pak SF Hariyanto.
M. Sahril Topan.,ST,MM Yang juga pernah menjabat sebagai Wakil ketua DPRD Rokan hulu menyampaikan bahwa defisit anggaran sejatinya adalah sesuatu hal yang wajar dihadapi oleh pemerintah, khususnya pemerintah provinsi riau. Apalagi kondisi defisit yang dihadapi oleh pemprov riau hari ini adalah mayoritas kegiatan tunda bayar.
Defisit ini terjadi tentu karna banyak faktor, biasanya itu terjadi akibat berkurangnya transfer pusar ke daerah, Oleh karna banyaknya kegiatan pembangunan yang harus segera dilakukan karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat tentu menyebabkan banyak terjadi tunda bayar.
Yang paling penting adalah seluruh kegiatan pembangunan tersebut saat ini banyak yang sudah dinikmati oleh masyarakat, Salah satunya adalah di Rokan hulu banyak jembatan baru yang dibangun yang menghabiskan anggaran sampai ratusan milliard Rupiah, Belum lagi pembangunan di kabupaten/kota yang lain.
Bung topan juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terprofokasi oleh kepentingan oknum dan kelompok yang ingin memecah belah. Hendaknya kita memberikan kepercayaan dan dukungan penuh kepada pak Wahid dan pak SF Haryanto untuk dapat membawa Riau keluar dari keadaan Defisit ini.
Mengingat pak wahid dan pak SF Haryanto baru saja memulai kepemimpinannya yang saat ini juga sedang fokus bagaimana membantu banyaknya masyarakat yang terdampak banjir di berbagai wilayah provinsi Riau, Kita sangat apresiasi respon cepat pak wahid dan pak SF Haryanto dalam membantu masyarakat terdampak banjir saat ini.
Untuk diketahui saat ini keadaan defisit APBD juga terjadi di seluruh provinsi di indonesia. Persoalan besarannya memang berbeda-beda dan defisit riau ini bukan yang terbesar dibanding provinsi lain. Saya percaya pak Wahid dan pak SF Haryanto dalam segera mencari solusi terbaik.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan efisiensi belanja dan menggesa agar pendapatan daerah sektor pajak termasuk pajak perkebunan yang belum tergarap selama ini dapat dimaksimalkan.
Terakhir, Bung Topan menyampaikan defisit ini tidak akan membuat Riau kiamat, Banyak solusi yang bisa di maksimalkan.