Siak, Okegas.co.id — Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Oxindo Malay Pratama binaan Tani Merdeka Indonesia (TMI) telah diresmikan di Kampung Minas Barat, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Rabu (06/12/2025).
SPPG ini siap menyalurkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) kepada ribuan siswa penerima manfaat yang terdapat di wilayah Kecamatan Minas.

Kegiatan peresmian Dapur MBG SPPG Minas Barat dihadiri oleh Camat Minas Nurva Octolita SE diwakili oleh Sekcam Minas "Rudi", Danramil 03/Minas "Kapten Arh Aguswanto" diwakili oleh "Pelda M. Nasir",
Babhinsa Kampung Minas Barat " Koptu AKP Hutagalung",
Kapolsek Minas "Kompol Carroland Rhamdhani S.H., S.I.K., M.H., M.I.K" yang diwakili oleh Wakapolsek Minas " AKP Martius Ashari SH.",
Turut hadir pula Korwil Dinas Pendidikan Kabupaten Siak Lisa Wahari S.E, Para Kepala Sekolah dan Guru-guru dari berbagai Sekolah Penerima manfaat MBG yang ada dikecamatan Minas yakni "SDN 011 Minas, SMPN 1 Minas, SMAN 2 Minas, SDN 09 Minas, SMP N 5 Minas, SDN 01 Minas, SDN 02 Minas, dan SDN 03 Minas.

Tampak hadir juga Tokoh adat Sakai Minas Datuk "H. Muhammad Bungsu DJ", tokoh agama, tokoh masyarakat, serta undangan lainnya.
Selain itu, hadir pula , Ketua DPW TMI Riau Oksi Saputra Malay, Bendum DPW TMI Riau Jamarto Simatupang, Ketua DPD TMI Siak H. M Ruwaidan Pawa, S.Ag., ketua Apernas Jaya beserta jajaran,
Sekjen DPD TMI Siak Zainuddin, serta Ketua DPD TMI Rokan Hulu "Hendrik".
Dengan terlaksananya launcing dapur SPPG MBG Minas Barat tersebut Koptu AKP Hutagalung selaku Babhinsa Minas Barat dan mewakili institusi TNI dan Polri mengatakan akan menekankan pentingnya sinergi antar sekolah penerima manfaat agar pelaksanaan program berjalan optimal.
“SPPG ini adalah upaya bersama untuk mendukung kebijakan pemerintah di bidang gizi dan pendidikan. Kami akan terus mengawal agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Oksi Saputra Malay menyampaikan, SPPG ini siap menyalurkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) kepada ribuan siswa penerima manfaat di wilayah Kecamatan Minas.
SPPG Yayasan Oxyndo Malay Pratama yang dipimpin oleh Oksi Saputra Malay sebagai Kepala Yayasan, dan "Andrio SE" sebagai Kepala SPPG, Berkomitmen Memberikan Pelayanan dan kualitas yang terbaik pada dapur SPPG Minas Barat yang akan menyalurkan makanan bergizi gratis kepada 2.587 siswa penerima manfaat, mulai dari tingkat TK, SD, SMP hingga SMA yang ada diwilayah Kecamatan Minas.
Demi Untuk Mendukung Program Yang telah dicanangkan oleh Pemerintah,
Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Riau, Oksi Saputra Malay yang juga selaku Kepala Yayasan Oxyndo Malay Pratama pendiri Dapur SPPG MBG tersebut menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari dukungan terhadap kebijakan Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui ketahanan pangan dan gizi.
“Kita siap menjalankan program Bapak Presiden melalui sektor pertanian dan hilirisasi pangan lewat MBG ini, yang disandingkan dengan kebutuhan sandang dan pangan,” ujar Oksi.
Oksi menambahkan, SPPG binaan Tani Merdeka Indonesia telah tersebar di berbagai wilayah di Provinsi Riau dengan total sebanyak 26 titik lokasi, dan beberapa di antaranya masih dalam proses pembangunan.
“Untuk saat ini,SPPG binaan TMI Provinsi Riau sudah ada tujuh SPPG lagi yang sedang berproses. Yang di Kecamatan Minas ini merupakan SPPG yang kedua dilaunching dari seluruh SPPG binaan TMI se-Riau,” jelasnya.
Oksi menambahkan, launching berikutnya akan digelar di Rokan Hulu dan di Kecamatan lain nya, beberapa bulan mendatang akan segera Kami siapkan agar dapat segera dilauncing juga, ujar Oksi.
Sementara SPPG di wilayah Bina Widya dan Rumbai Pekanbaru masih dalam tahap pembangunan.
Kita Harus pastikan SPPG ini Menjamin Kualitas dan Keamanan Makanan, Oksi menegaskan pentingnya menjaga kualitas dan keamanan makanan yang akan diberikan kepada anak-anak maupun penerima manfaat lain nya.
“Saya berharap agar dapur MBG dikelola dengan disiplin yang sangat tinggi, karena tanggung jawabnya sangat besar. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kasus keracunan yang sudah terjadi di tempat lain," tegasnya.
Menurutnya, seluruh kru dapur MBG wajib mematuhi standar higienitas yang ketat. Hanya petugas terlatih yang diperbolehkan masuk kedalam area dapur, termasuk koki dan petugas penyedia bahan makanan maupun petugas pengemasan makanan.
Bahan pangan untuk program MBG telah diatur oleh SPPG–MBG dan mencakup tiga bahan utama, yaitu telur, ikan, dan ayam. Namun, menu dapat dikembangkan menjadi lebih baik dan maksimal sesuai inovasi dari dapur masing-masing.
Ribuan Anak Jadi Penerima Manfaat
Dalam Penyediaan Layanan MBG ini, SPPG akan fokus semaksimal nya pada penyaluran MBG kepada 2.587 siswa penerima manfaat.
“Kita mendapat Kuota untuk Melayani penerima manfaat Makan Bergizi Gratis(MBG) melalui Dapur SPPG Minas Barat ini Sebanyak 2.587 siswa penerima Manfaat, Jika ada temuan atau kekurangan, kita akan perbaiki sampai program berjalan maksimal," ujarnya.
Oksi menekankan agar seluruh petugas SPPG yang telah terdaftar dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dengan sistem upah sesuai standar UMR.
Ia juga berpesan agar seluruh kru dapur MBG bekerja dengan rasa tanggung jawab dan semangat kekeluargaan.
“Saya harap Kita bekerja didapur SPPG iini bukan sekadar menjalankan pekerjaan untuk mencari upah, karena Anak-anak kita yang akan makan dari dapur ini, jadi harus dijaga dengan sepenuh hati kualitas makanan yang Kita Siapkan,” pesan Oksi.
“Melalui dapur SPPG ini, kami ingin memastikan seluruh anak sekolah penerima program mendapatkan makanan bergizi setiap hari. Program ini diharapkan dapat membantu menekan angka stunting di Kecamatan Minas,” ujarnya.
Selain itu dia menyebutkan program MBG bukan hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga berpotensi menggerakkan ekonomi masyarakat lokal.
“Harapan kami, anak-anak yang menerima manfaat bisa tumbuh cerdas, sehat, dan membawa kemakmuran di masa depan. Kami juga siap menerima masukan dan kritik demi pelaksanaan yang lebih baik,” katanya
“Anak bergizi, anak sehat, anak sejahtera — itu dasar dari mencerdaskan kehidupan bangsa. Suatu Negara tidak akan berdaulat jika tidak mandiri dalam penyediaan ketahanan pangan nya bagi seluruh Rakyat nya,” tutupnya.***