Baru Sebulan Dikerjakan, Pembangunan Jalan Lapangan Bola Muara Fajar Timur Sudah Rusak, Laporan Masyarakat Tak Ditanggapi Kadis Perkim Pekanbaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:48:30 WIB

Pekanbaru, Okegas.co.id | Pembangunan Seminisasi Jalan Lapangan Bola di RT 01 RW 01 Kelurahan Muara Fajar Timur, Kecamatan Rumbai Barat, Kota Pekanbaru, Riau, sekitar bulan Februari 2024 lalu, diduga dikerjakan asal jadi.

Mirisnya lagi, laporan masyarakat terkait hal ini juga terkesan tak ditanggapi dan diabaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Prasarana, Sarana Perencanaan Utilitas Umum (PSU) serta Kepala Dinas (Kadis) Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Pekanbaru.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh M Yusuf Laia salah seorang tokoh masyarakat setempat kepada Wartawan, Selasa (26/03/2024) kemarin, dikatakan M Yusuf hasil pekerjaan jalan yang merupakan satu-satunya akses keluar masuk Masyarakat sekitar disinyalir dikerjakan asal jadi, sehingga belum sampai dua bulan setelah selesai dikerjakan sudah rusak dan retak-retak.

"Dikhwatirkan tidak sampai 6 bulan pembangunan Seminisasi Jalan yang tidak sesuai stndarisasi tersebut akan hancur," ungkap M Yusuf Laia.

M Yusuf Laia juga mengatakan, bahwa pihaknya selaku masyarakat setempat sangat menyayangkan sikap Kabid Prasarana, Sarana Perencanaan Utilitas Umum Dinas Perkim Pekanbaru tersebut, terlebih-lebih Kepala Dinasnya. Sebab kata dia dinilai tak menanggapi dan terkesan mengabaikan laporan masyarakat tentang pembangunan seminisasi jalan tersebut.

"Yang mereka kerjakan tidak memenuhi standar, asal jadi," cetusnya.

Lebih jauh diterangkan dia, pembangunan seminisasi Jalan tersebut dari awal telah bermasalah.

"Pada bula Desember 2023, sudah bangun kian oleh Pemerintah, dengan volume panjang 200 meter, lebar 4 meter, tinggi 15 centimeter, dan pakai besi, tetapi karena persaingan politik kurang sehat dan berbeda pilihan, pembangunan seminisasi jalan yang seharusnya dilaksanakan peterngahan Desember 2023 tersebut dihalangi atau dibatalkan oleh A.ST. oknum tim sukses salah satu Caleg DPRD Kota Pekanbaru inisial DF," ungkap M Yusuf Laia.

Pada saat itu kata dia, ada 4 orang pekerja yang dari pemborong sedang meratakan tanah sekaligus memasang mal yang dibantu oleh sejumlah masyarakat setempat. Namun, tiba-tiba kala itu, A.ST tim sukses oknum  Caleg Partai Golkar Inisial DF melarang dan mencabut mal yang telah dipasang sambil marah-marah, dengan alasan harus DF yang membangun jalan tersebut.

"Biar DF yang membangun jalan ini, kalau dia tidak mau membangun, saya yang bangun,"  jelas Yusuf menirukan ucapan A.ST.

Lanjut Yusuf, kala itu, agar A.ST tidak menghalangi atau membatalkan pembangunan Jalan yang sedang dikerjakan, SY Malik selaku Ketua RW 02 Kelurahan Muara Fajar Timur, ia mendampingi para pekerja dengan berupaya melakukan pendekatan Kepada A.ST.

"Saat itu SY.Malik mengatakan, Kalau DF mau membangun Jalan ini, nanti setelah pekerjaan ini selesai, bisa kalian sambung atau dilanjutkan lagi, tolong jangan halangi pekerjaan ini, biarkan orang ini  bekerja. Namun A.ST tetap melarang orang kerja dan membatalkan proyek jalan tersebut," katanya.

Sehingga saat itu lanjut Yusuf, para pekerja takut karena A.ST terus marah-marah sambil mencabut mal yang sudah terpasang.

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan para pekerja langsung pulang dan keesokan harinya mereka bawa pulang peralatan yang sudah terlanjur dibawa dilapangan,” ulas Yusuf.

Yusuf juga menambahkan, padahal menurutnya, pembangunan jalan yang akan dikerjakan tahun 2023 lalu sepanjang 200 meter dengan lebar 4 meter dan tinggi 15 centimeter pakai besi, sehingga tampak layak.

"Sebab kurang lebih 60 kepala keluarga dilokasi jalan tersebut sudah bertahun-tahun menderita dengan kondisi jalan yang berlumpur ini. Tapi sayangnya hanya karena mempertahankan ego dan kepentingan oknum tim sukses demi mendukung salah satu Caleg, masyarakat kehilangan pembangunan jalan yang berkualitas dan kokoh,” kesalnya.

Kemudian pada Sabtu (03/02/2024) kemarin lanjut Yusuf, peralatan atau bahan dibawa dilokasi bersama pekerja yang di angkut dengan menggunakan Mobil Dump Truk ber Plat Merah. Menurut informasi kata Yusuf, pembangunan jalan semenisisasi yang diperkirakan sepanjang kurang lebih 150 meter itu, diduga pembangunannya melalui Oknum Caleg bernisial DF dari partai Golkar, namun hasil pelaksanaannya dilapangan sangat mengecewakan sebab dikerjakan asal jadi.

"Akibat pekerjaan yang asal jadi baru 1 bulan setelah siap dikerjakan sudah patah-patah, yang lebih mengecewakan lagi, laporan masyarakat yang disampaikan secara resmi kepada Kepala Dinas Perkim Pekanbaru, sampai saat ini tidak ada tanggapan," jelas Yusuf mengakhiri.

Ditempat yang sama tokoh masyarakat setempat M.Rauf Laia, ia juga mengaku sangat kecewa dengan hasil pekerjaan semenisasi jalan yang terkesan dikerjakan tidak sesuai standarisasi, diduga asal jadi dan hanya dijadikan alat kampanye untuk mendapatkan dukungan suara oleh salah seorang oknum Caleg, pada Pemilu 14 Februari 2024 lalu.

"Baru 1 bulan siap dikerjakan sudah rusak karena ketebalannya tidak sesuai standar, mulai 3, 5, 9, cm. ini sangat merugikan masyarakat, karena tidak sesuai yang diharapkan, coba lihat baru 1 bulan sudah patah-patah terlihat krikil berserakan ditengah jalan bahkan krikil yang berserahkan di jalan sangat membahayakan warga yang melintasi jalan ini," kata M.Rauf.

M Rauf juga mengatakan, pada saat pelaksanan semenisasi jalan tersebut, pihaknya tidak pernah melihat adanya pengawas dari Dinas terkait, padahal kata dia, armada anggkutan bahan material dilansir dengan mobil Dump Truck ber Plat Merah BM 8318 TP Milik Pemerintah Kota Pekanbaru.

"Kami minta kepada Kadis Perkim Pekanbaru agar laporan yang telah disampaikan oleh masyarakat terkait dugaan kecurangan atau asal jadinya pembangunan seminisasi jalan ini agar ditanggapi dan segera diperbaiki kembali dan ketebalan jalan itu ditambah lagi, kasihan masyarakat yang melewati jalan itu kedepan," ungkap Rauf.

Menanggapi hal itu, Pengurus Dewan Pimpinan Pusat LSM-Komunitas Pemberantas Korupsi (KPK) Tehe Z Laia mengatakan, bahwa pihaknya telah berkali-kali membuat laporan ke Dinas Perkim Kota Pekanbaru. Namun, hingga saat ini laporan yang dilayangkan oleh pihaknya tak ditanggapi.

"Pekerjaan yang dinilai tidak memenuhi standar ini, sudah kita sampaikan Kepada Sekda Kota Pekanbaru melalui Watshap, namun tetap tidak ada respon," kata Tehe.

"Rencananya, kita bersama masyarakat, apa bila ketebalan pembangungan seminisasi jalan ini tidak segera ditambah dan disesesuaikan dengan standar nasional (SNI), kami masyarakat akan menemui Pj Wali Kota untuk menyampaikan permasalahan Jalan ini, dan sekaligus kita laporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) agar kegiatan Proyek jalan tahun lalu yang diduga tidak sesuai Standarisasi (SNI) dan Spesifikasi teknis segera ditindak," tegasnya mengakhiri.***

Terkini