Analisis Fenomena FOMO (Fear of Missing Out) dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa

Jumat, 14 Februari 2025 | 09:46:46 WIB

Okegas.co.id - Di era digital yang semakin berkembang, fenomena FOMO (Fear of Missing Out) telah menjadi masalah serius yang mempengaruhi kehidupan mahasiswa. FOMO, atau rasa takut ketinggalan, merupakan kondisi psikologis dimana seseorang merasa cemas dan khawatir akan tertinggal dari pengalaman atau aktivitas yang dilakukan orang lain.

Menurut Dr. Dan Herman, seorang peneliti yang pertama kali memperkenalkan konsep FOMO, kondisi ini ditandai dengan kegelisahan sosial dan keinginan yang kuat untuk terus terhubung dengan aktivitas orang lain. Hal ini semakin diperparah dengan kehadiran media sosial yang membuat mahasiswa terus-menerus terpapar informasi tentang kegiatan teman-teman mereka.

Professor Andrew Przybylski dari Oxford Internet Institute dalam penelitiannya menemukan bahwa FOMO memiliki dampak serius terhadap kesehatan mental mahasiswa. Beberapa dampak tersebut meliputi meningkatnya tingkat kecemasan, menurunnya kepercayaan diri, dan gangguan pola tidur. Lebih jauh lagi, Dr. Larry Rosen mengungkapkan bahwa mahasiswa yang mengalami FOMO cenderung mengalami penurunan prestasi akademik dan kesulitan dalam mengatur waktu.

Untuk mengatasi FOMO, Dr. Amy Summerville menyarankan beberapa strategi seperti melakukan digital detox dengan membatasi penggunaan media sosial, mempraktikkan mindfulness, dan mengembangkan kesadaran diri. Penting bagi mahasiswa untuk memahami bahwa tidak semua momen perlu diikuti dan lebih baik fokus pada pengembangan diri sendiri.

Institusi pendidikan juga memiliki peran penting dalam membantu mahasiswa mengatasi FOMO. Penyediaan layanan konseling dan program kesadaran digital dapat membantu mahasiswa mengelola penggunaan media sosial mereka dengan lebih bijak. Selain itu, mahasiswa perlu didorong untuk membangun koneksi sosial yang bermakna di dunia nyata daripada terlalu fokus pada interaksi digital.

Pada akhirnya, mengatasi FOMO membutuhkan kesadaran dan komitmen dari mahasiswa sendiri. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampak FOMO dan penerapan strategi yang tepat, mahasiswa dapat menjalani kehidupan akademik yang lebih sehat dan seimbang tanpa terus merasa tertinggal dari orang lain.

Referensi:
- Przybylski, A. K., et al. (2013). "Motivational, emotional, and behavioral correlates of fear of missing out."
- Herman, D. (2000). "The Fear of Missing Out (FOMO)"
- Rosen, L. (2015). "The Distracted Mind"
- Turkle, S. (2017). "Alone Together"***

Penulis : Dini Permata Indah

Terkini