Siak, Okegas.co.id – Lahan kebun sawit milik Sitanggang, warga Kampung Belutu, Kecamatan Kandis, yang berada di Kampung Sungai Gondang, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, diduga diserobot oleh oknum masyarakat yang berbatasan langsung dengan kebunnya serta seorang oknum Humas PT Arara Abadi berinisial BS, pada Senin (9/9/2025).
Kepada tim media, Sitanggang menjelaskan bahwa dirinya telah membeli lahan seluas 10 hektare di Kampung Sungai Gondang sejak tahun 2008. Menurutnya, lahan tersebut sudah beberapa kali ditanami kelapa sawit, namun selalu dirusak oleh oknum pekerja PT Arara Abadi yang diduga atas perintah oknum Humas PT Arara Abadi, BS.

“Lahan ini sudah beberapa kali saya tanami, tapi selalu dirusak, dicabuti, dan dicincang pakai parang. Sudah tiga kali saya tanam kembali, tapi tetap dirusak. Akhirnya saya kehabisan dana dan berhenti menanami lagi. Terakhir saya tanam pada 2021,” ungkap Sitanggang.
Ia menambahkan, saat ini dirinya baru memiliki modal kembali untuk melakukan penanaman. Rencananya, ia ingin menurunkan alat berat excavator untuk membersihkan lahan. Namun, kenyataan pahit dialaminya ketika melihat kebun tersebut sudah diserobot, distek, dan dibuat kanal batas menggunakan excavator milik PT Arara Abadi.

“Melihat kebun saya diserobot seperti ini, saya sangat shock. Saya pun meminta bantuan kepada Kepala Desa Kampung Sungai Gondang untuk melakukan pengukuran dan memastikan sisa lahan yang masih saya miliki. Setelah dilakukan pengukuran, ternyata lahan saya hanya tinggal 5 hektare,” katanya.
Sitanggang mengaku sudah melaporkan persoalan ini ke Polres Siak. “Saya berharap pihak kepolisian bisa membantu menyelesaikan perkara sengketa lahan ini. Sudah banyak dana habis, kerugian saja yang saya alami terus,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sungai Gondang, Ardiansyah SH, usai melakukan pengukuran mengatakan pihaknya akan menelusuri batas-batas lahan masyarakat terlebih dahulu.

“Kami dari pemerintah Kampung Sungai Gondang akan coba telusuri dulu batas-batasnya yang berbatasan dengan masyarakat kami. Setelah ketemu semua, baru besok kita kumpulkan pemilik lahan yang berbatasan untuk dilakukan mediasi,” ujar Ardiansyah.
Ia berharap mediasi yang direncanakan dapat menyelesaikan persoalan tersebut. “Kalau tidak bisa diselesaikan secara mediasi, ya terserah Pak Sitanggang lagi mau ambil langkah apa untuk tindak lanjutnya. Kami akan coba bantu semaksimal mungkin agar persoalan ini bisa selesai,” pungkasnya.***