Siak, Okegas.co.id – Ketegangan masih menyelimuti kawasan operasional PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Minas. Ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Masyarakat Peduli (GPMP) Minas kembali menyuarakan ketidakpuasan mereka setelah pertemuan pada Selasa (10/06/2025) tak membuahkan hasil.

Aksi yang berlangsung sejak pagi di sejumlah titik, termasuk Gate 4, sempat memicu harapan adanya solusi damai. Namun hingga malam, mediasi antara perwakilan massa, manajemen PT PHR, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Siak berakhir tanpa kesepakatan.

“Hari ini tidak ada hasil. Nol! Banyak penghianat! Kami akan lanjutkan aksi besok hingga seluruh tuntutan dipenuhi,” tegas Elmon H. Pandiangan, Koordinator Aksi, saat dihubungi pada pukul 19.25 WIB.

GPMP Minas diketahui membawa tujuh tuntutan utama dalam aksinya. Di antaranya adalah penghapusan sistem MCU P1-P7 yang dianggap diskriminatif, pembukaan akses rekrutmen tenaga kerja lokal secara adil dan transparan, pemulihan hak pekerja yang di-PHK sepihak, serta penghentian praktik pungli dan diskriminasi yang dinilai masih terjadi di lapangan.

Sebelumnya, GPMP Minas bersama sejumlah elemen masyarakat termasuk mahasiswa dan buruh, telah menyampaikan kritik tajam terhadap kebijakan PT PHR yang dianggap tidak berpihak pada masyarakat sekitar. Mereka menyoroti kurangnya kontribusi perusahaan bagi warga lokal serta dugaan pelanggaran terhadap ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan.

Kini, masyarakat Minas menanti. Akankah pihak perusahaan dan pemerintah memberikan jawaban yang ditunggu-tunggu, atau justru membiarkan bara perlawanan ini membesar?

Yang jelas, semangat perjuangan buruh dan warga lokal belum surut. Aksi akan berlanjut hingga keadilan benar-benar diwujudkan.***