Pekanbaru, Okegas.co.id | Diduga tidak becusnya Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Provinsi Riau. melakukan pengawasan terhadap sejumlah pelaksanaan Proyek Pemeliharaan Jalan Nasional di Riau terkesan dikerjakan asal jadi.
Akibat pekerjaan yang diduga asal-asalan dan tidak maksimal, hasil pekerjaan tambal sulap/Patching yang baru siap dikerjakan sudah terlihat rusak parah dan berlobang dan di khwatirkan akan memakan korban jiwa.
Untuk mencegah terjadinya korban kecelakaan yang sedang dinati-natikan oleh lubang diruas jalan nasional di riau terutama khususnya Jalan Nasional Pekanbaru-Minas-Kandis-Duri. Pengurus DPP LSM bersama tokoh masyarakat akan melaporkan ke Kementrian PUPR di Pusat agar pihak kementrian terkait turun tangan memonitor hasil pekerjaan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Provinsi Riau.
Demikian yang diungkapkan Oleh Pengurus DPP LSM-Komunitas Pememberantas Korupsi (KPK) Provinsi Riau (TEHE Z LAIA) Kepada Media melalui Viat Whatssap Rabu 26-06-2024. Mengatakan meskipun selama ini kita sudah berupaya dan selalu mengingatkan pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) baik melalui surat maupun informasi lewat Pesan Whatssap agar pihaknya meningkatkan pengawasan terhadap pekerjaan pembangunan Jalan yang sedang berlangsung dilapangan,
ternyata pihak Satker Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Provinsi Riau dinilai tidak peduli dengan informasi yang kita sampaikan.
Lebih lanjut Tehe z Laia Menjelaskan, Pada tahun 2023 Pemerintah Pusat melalui Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Provinsi Riau, telah mengalokasikan Dana APBN sebesar Rp 39.533.935.558 Miliar, untuk biaya Preservasi Jalan Nasional Duri-Kandis-Sip. Palas- Siak II Pekanbaru.
Namun pelaksanaannya dilapangan diduga tidak maksimal/tidak sesuai standarisasi sebagaimana petunjuk Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Syarat syarat umum kontrak (SSUK) atau asal jadi saja.
Sebagaimana yang telah berkali-kali saya sampaikan kepada rekan rekan wartawan selama ini, bahwa permasalahan Jalan nasional ini saya sudah berusaha semaksimal mungkin mengingatkan Pihak Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Riau.
Agar pekerjaan yang sedang berlangsung dilapangan benar benar diawasi agar menghasilkan pekerjaan yang bermutu dan berkualitas. Memang pada bulan april 2024 lalu pihak pihak PJN Riau sudah berjanji bahwa pekerjaan tahun ini benar benar dilaksanakan dengan baik.
Tapi kenyataannya Janji Pihak Pejabat Satker PJN wilayah I Riau dinilai hanya tinggal janji. Buktinya berdasarkan hasil pantauan kami dilapangan Pekerjaan Patching yang baru 2 bulan siap di kerjakan di beberapa titik terlihat rusak parah bahkan lubang pada Patching yang baru siap dikerjakan sangat berbahaya bagi pengendara Roda 2 apa lagi pada musim hujan lubang di jalan itu pasti tertutup air.
Memang kalau Pejabat Balai PJN yang melewati Ruas Jalan tersebut tidak merasakan Lubang di ruas jalan itu karena mereka naik mobil mewah.
Ketika kita sampaikan masalah kerusakan Jalan tersebut Kepada Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Riau, Mainila Yanti, melalui Pesan Whatssap, tapi sama sekali tidak ditanggapi.
Terkait persoalan jalan ini kita minta kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ri agar segera mengevaluasi Kinerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Provinsi Riau.
Agar kedepan lebih serius mengawasi pelaksanaan jalan nasional dibeberapa daerah di Riau. Jangan hanya menerima laporan bawahannya dari lapangan dan langsung langsung tandatangan seperti pengakuan salah seorang pejabat BPJN Riau beberapa bulan lalu. Temuan kita akan kita sampaikan ke Kementrian PUPR dan Kepenegak Hukum. Tegas Tehe mengakhiri.
Di tempat terpisah sejumlah tokoh masyarakat muara fajar Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru yang tidak disebut namanya satu persatu kepada media ini, Rabu 03-07-2024, mengatakan.” Pada tanggal 4 april 2024, terkait kerusakan jalan nasional ini.***