Kampar – Media okegas. Co. Id Suasana hangat terpancar di kawasan Riverside Bangkinang Kota saat puluhan anak-anak Sekolah Luar Biasa (SLB) Bangkinang menampilkan kreativitas dan seni terbaik mereka dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional, Sabtu (6/12/25). Melalui ajang ini, Pemerintah Daerah kembali menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan inklusif yang setara bagi seluruh anak penyandang disabilitas.
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Kampar Hj. Misharti, S.Ag., M.Si, Kepala Dinas Sosial Kampar Drs. Agustar, M.Si, perwakilan Dandim 0313/KPR Kapten Budiman, Kepala SLB Bangkinang Zulkifli, S.Pd. serta ketua pelaksana Mukhlis, M.Sn.
Dalam sambutannya, Kadis Sosial Agustar menegaskan bahwa pendidikan inklusif bukan hanya isu lokal, tetapi menjadi perhatian nasional bahkan internasional.
“Harapan kita adalah agar institusi di masyarakat tidak lagi mengenal perbedaan. Semua anak adalah bagian dari masyarakat yang sama, tanpa terkecuali,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa lingkungan ramah disabilitas harus terus dijaga, baik di daerah maupun di berbagai wilayah lain, sebagai wujud kepedulian bersama terhadap hak-hak anak istimewa.
Kepala SLB Bangkinang, Zulkifli, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan panggung kreativitas yang menjadi rangkaian resmi peringatan Hari Disabilitas Internasional di Kampar.
“Panggung kreativitas ini menunjukkan kepada masyarakat bahwa anak-anak ini punya kemampuan dan kelebihan yang sama seperti anak-anak lainnya,” tegasnya.
Tercatat sekitar 50 siswa terlibat langsung dalam berbagai penampilan seni dan bakat, mulai dari tarian, musik, hingga atraksi kreativitas lainnya.
Zulkifli juga mengingatkan bahwa masih banyak orang tua yang belum mengetahui keberadaan empat SLB negeri di wilayah tersebut, semuanya gratis dan dilengkapi fasilitas asrama.
“Terkadang ada orang tua yang tidak tahu tempat pendidikan yang tepat bagi anak disabilitas. Kami ingin menyampaikan bahwa semua SLB negeri ini gratis dan memiliki asrama. Silakan bawa anak-anak ke sekolah yang tepat,” tutur Zulkifli kepada awak media.
Dalam imbauannya, Zulkifli menyoroti masih adanya orang tua yang menyembunyikan anak disabilitas karena rasa malu atau kurangnya pemahaman. Bahkan, ada anak yang tumbuh tanpa pendidikan dasar.
“Ada anak yang akhirnya hanya bisa tertawa dan menangis karena tidak pernah dibimbing sejak kecil. Ini sudah melanggar hak-hak anak,” tegasnya.
Ia meminta para orang tua untuk lebih terbuka dan menyayangi anak berkebutuhan khusus sebagai amanah yang harus dijaga.
“Jika ada keluarga atau orang tua yang memiliki anak istimewa, jangan pernah disembunyikan. Bawalah ke sekolah yang tepat agar mereka tumbuh menjadi anak yang berdaya guna,” tutup Kepala SLB