Tokoh Pemuda Fahmi Dukung Pelestarian Mangrove di Tepian Laut Bukit Batu Jadi "Beyond Boundaries"

Minggu, 30 November 2025 | 22:14:48 WIB
Muhammad Faisal Fahmi M. Si

okegas.co.id, BENGKALIS - Dukungan terus datang dari berbagai kalangan terkait kegiatan Pelestarian Lingkungan dengan Aksi Penanaman Pohon Mangrove di tepian laut Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis, salah satunya dari Tokoh Pemuda yang juga seorang Akademisi serta pegiat lingkungan Muhammad Faisal Fahmi M. Si yangbakrab disapa Fahmi.(30/11/2025)

Dalam sebuah tulisannya Fahmi yang juga berprofesi sebagai Dosen di salah satu perguruan tinggi di Provinsi Riau menjabarkan bahwa kesadaran kolektif dalah jalan penyelamat Mangrove, selain menjadi rumah bagi banyak makhluk hidup, mangrove juga adalah benteng alami yang melindungi manusia dari bencana, Tsunami, abrasi, badai, hingga gelombang pasang dapat diminimalkan dampaknya oleh keberadaan mangrove.

Akar-akar yang menjuntai dan batang-batang yang rapat mampu meredam energi gelombang, sehingga daratan di belakangnya tetap terlindungi. Banyak penelitian menunjukkan bahwa wilayah pesisir yang ditumbuhi mangrove lebih aman saat terjadi bencana laut dibandingkan daerah yang gundul tanpa vegetasi.

Dengan kata lain, keberadaan mangrove bukan hanya soal ekologi, melainkan juga soal keselamatan hidup manusia.
?
Lebih jauh, mangrove juga menyimpan peran strategis dalam menghadapi perubahan iklim. Pohon mangrove diketahui memiliki kemampuan menyerap karbon empat hingga lima kali lebih besar dibandingkan hutan hujan tropis di daratan.

Artinya, setiap batang mangrove yang tumbuh menjadi perisai bagi bumi dari ancaman pemanasan global. Kemampuan menyimpan karbon yang tinggi menjadikan mangrove sebagai sekutu penting dalam mitigasi perubahan iklim.

Di tengah maraknya isu global tentang krisis iklim, menjaga dan menanam mangrove berarti ikut serta menyelamatkan bumi dari masa depan yang suram.
?
Dikutip dari Soesanto dan Sudomo (1994) kerusakan ekosistem mangrove dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain:
?1. Kurang dipahaminya kegunaan ekosistem mangrove
?2. Tekananekonomi masyarakat miskin yang bertempat tinggal atau sebagai bagian dari ekosistem mangrove
?3. Karena pertimbangan ekonomi lebih dominan daripada pertimbangan lingkungan hidup.
?    
Dari kutipan diatas, maka perlu strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kegunaan mangrove dan efek samping dari  kerusakan ekosistem mangrove. sinergi antara pemerintah dan stakeholder terkait haruslah padu demi merawat kelestarian ekosistem. 
?
?Masa depan mangrove di Indonesia bergantung pada kesadaran kolektif kita. Pemerintah memang memegang peran penting dalam kebijakan dan perlindungan, tetapi tanpa keterlibatan masyarakat, semua usaha akan sia-sia. Setiap individu dapat mengambil peran, sekecil apa pun.

Mulai dari tidak membuang sampah ke laut, mendukung produk ramah lingkungan, hingga ikut serta dalam penanaman mangrove. Setiap tindakan kecil adalah bagian dari upaya besar menjaga akar yang merangkul laut ini tetap hidup dan lestari.
?
Penerapan prinsip “Beyond Boundaries,” yaitu memastikan kegiatan penanaman mangrove berlanjut menjadi edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Penanaman bukan sekadar acara simbolik, melainkan proses berkelanjutan yang melibatkan monitoring, pendampingan masyarakat pesisir, hingga pengelolaan hasil hutan non-kayu.***

Terkini