Dr. Elviriadi Dukung LSM KOREK Riau Laporkan Dugaan Penyimpangan Anggaran di Kabupaten Kepulauan Meranti

Dr. Elviriadi Dukung LSM KOREK Riau Laporkan Dugaan Penyimpangan Anggaran di Kabupaten Kepulauan Meranti

Pekanbaru — 12 November 2025.
Dugaan penyimpangan anggaran proyek swakelola tahun 2024 di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kepulauan Meranti semakin menjadi sorotan publik. Setelah laporan investigasi LSM Komunitas Rakyat Ekonomi Kecil (KOREK) terbit di sejumlah media, kini dukungan datang dari tokoh masyarakat Riau asal Meranti, Dr. Elviriadi.

Sebelumnya, dalam laporan investigasi yang dirilis Mentengnews (9/11/25), LSM KOREK menemukan adanya indikasi pelanggaran hukum dalam pelaksanaan sejumlah proyek swakelola di Dinas PUPR Meranti. Ketua DPW Riau LSM KOREK, Miswan, saat dikonfirmasi media menyatakan bahwa pihaknya telah mengumpulkan data dan bukti adanya potensi kerugian negara yang signifikan.

Temuan Proyek Bermasalah

Menurut Miswan, proyek–proyek swakelola yang diduga bermasalah meliputi:

1. Bidang Sumber Daya Air:

Pemeliharaan tanggul sepanjang 21.545 m

Pembangunan kanal banjir 9.800 m serta rehabilitasi 69.117 m

Pemeliharaan irigasi rawa 3.000 m

Pembangunan drainase perkotaan 1.534 m


2. Bidang Bina Marga:

Pembangunan jalan swakelola 20.444,38 m

Pembangunan jalan non-swakelola 13.517 m


3. Proyek Konstruksi Swakelola:

Kantor Kelurahan Selatpanjang Barat: Rp470 juta

Lanjutan pembangunan kantor Selatpanjang Barat: Rp350 juta

Kantor Kelurahan Selatpanjang Selatan: Rp659 juta

Pembangunan pagar Kantor Dinas PUPR: Rp877,45 juta


LSM KOREK Riau menyatakan akan melaporkan sejumlah pejabat, termasuk Kepala Dinas PUPR Meranti Fajar Triasmoko, serta pejabat bidang SDA, Bina Marga, Tata Ruang, Cipta Karya, dan para PPK/KPA yang terlibat dalam proyek tersebut.

Dr. Elviriadi: “Ini Melukai Hati Orang Meranti”

Menanggapi rencana pelaporan itu, tokoh masyarakat Riau sekaligus akademisi asal Meranti, Dr. Elviriadi, angkat bicara keras. Ia mengaku geram jika benar terjadi penyimpangan anggaran yang seharusnya diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat.

> “Kalau benar informasi itu, sungguh melukai hati masyarakat Kepulauan Meranti. Saat ini rakyat sedang susah, makan minum sebulan pun sempot nyewe. Lintang pukang cari makan. Ini die pulak macam gitu perangai nye. Uuuuhhhhhh,” ujar akademisi yang juga alumni SMP 1 Selatpanjang itu (12/11/25).

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index