Siak, Okegas.co.id — Aksi unjuk rasa yang awalnya diklaim sebagai bentuk perjuangan rakyat kini berbalik arah. Seorang warga Kecamatan Minas berinisial ZN harus berurusan dengan hukum usai diduga melakukan tindakan arogan dan pengancaman terhadap petugas keamanan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Minas.
ZN kini telah diamankan oleh pihak Kepolisian Polres Siak sejak 4 November 2025 dan tengah menjalani proses pemeriksaan intensif.
Dalam sejumlah foto yang beredar di media sosial, ZN tampak mengenakan rompi oranye khas tahanan, memperlihatkan bahwa pria yang sempat viral itu kini benar-benar merasakan dinginnya ruang tahanan.
Menurut informasi yang dihimpun, ZN disangkakan melanggar Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dan ancaman kekerasan. Dalam pasal itu disebutkan, siapa pun yang memaksa orang lain dengan kekerasan atau ancaman kekerasan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu, dapat diancam hukuman penjara hingga satu tahun.
Aksi Tunggal yang Berujung Bumerang
Aksi unjuk rasa ZN terjadi pada 2 Oktober 2025 di kawasan Cek Point 5 PT PHR Minas. Ia datang seorang diri, mengatasnamakan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), menuntut realisasi dana Participating Interest (PI) sebesar 35% yang disebut belum terealisasi untuk masyarakat.
Namun, aksi tunggal itu berubah tegang ketika ZN diduga mengancam petugas keamanan perusahaan yang mencoba menenangkan situasi.
Dengan nada tinggi, ZN disebut melontarkan pernyataan bernada ancaman, bahkan bertekad akan mengerahkan massa lebih besar serta menutup Gate 1, Gate 4, dan Cek Point 5 jika tuntutannya tak dipenuhi sebelum 5 November 2025.
Sayangnya, sebelum rencana aksi lanjutan itu terwujud, ZN lebih dulu dijemput aparat kepolisian pada Selasa, 4 November 2025. Kini, pria yang dikenal berani itu justru harus menghadapi jeratan hukum atas tindakannya sendiri.
Viral di Medsos, Disorot Warganet Minas
Pasca penangkapan, nama ZN mendadak menjadi buah bibir di jagat media sosial. Video dan unggahan terkait aksinya beredar luas di Facebook dan grup WhatsApp warga Minas, menimbulkan beragam reaksi.
Sebagian netizen menganggapnya vokal memperjuangkan hak rakyat, namun tak sedikit pula yang mengecam gaya komunikasinya yang dianggap kasar dan penuh arogansi.
ZN sendiri dikenal sebagai sosok yang sulit diajak kompromi dan kerap berkonfrontasi dalam berbagai forum, terutama ketika berhadapan dengan pihak perusahaan yang terkait urusan tenaga kerja atau mediasi sosial.
Gelombang Kecaman dari Kalangan Pemuda
Reaksi keras juga datang dari berbagai organisasi kepemudaan. Dikutip dari Haluanriau.co, Ketua Forum Pemuda Lembah Damai (FPLD), Bony Fernando, menyatakan kekecewaannya terhadap tindakan ZN yang dianggap mencoreng nama baik pemuda Riau.
“Kami sangat menyesalkan tindakan arogan yang dilakukan oleh oknum Ketua KNPI Siak. Pemuda seharusnya menjadi pelopor kedamaian dan contoh yang baik, bukan bertindak di luar batas,” ujar Bony kepada awak media, Selasa (28/10/2025).
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Lembah Damai, Fajar Nugraha, turut mengecam keras aksi yang dinilai berbau premanisme.
“Kami mengutuk keras segala bentuk kekerasan dan tindakan premanisme, terlebih jika dilakukan oleh tokoh pemuda. Ini memalukan dan merusak semangat kepemudaan,” tegas Fajar.
Keduanya berharap aparat penegak hukum menindak tegas ZN agar kasus ini menjadi pelajaran bagi tokoh-tokoh muda lainnya.
Riwayat Arogansi yang Tak Asing
Menurut sejumlah sumber, sikap arogan bukan hal baru bagi ZN. Ia disebut sudah beberapa kali menunjukkan perilaku serupa di wilayah Rumbai, bahkan disebut kerap bersikap kasar ketika berdialog atau saat mewakili kelompoknya sebagai “humas” dalam mediasi pencari kerja dengan perusahaan.
Kini, semua keberanian dan keangkuhan itu harus dibayar mahal. ZN yang dulu lantang berbicara kini terkurung dalam sel Polres Siak, menghadapi kenyataan bahwa arogansi tak pernah membawa kemenangan sejati.
Pelajaran untuk Pemuda Riau
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi generasi muda agar lebih berhati-hati dalam bertindak dan menjaga etika ketika menyuarakan aspirasi.
Keberanian tanpa kendali emosi hanya akan berujung pada penyesalan.
Menjadi pemuda bukan sekadar lantang bersuara, tetapi juga mampu menyampaikan pendapat dengan cara yang beradab dan terhormat.
Semoga peristiwa yang menimpa ZN menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak bahwa sikap arogan hanya akan menutup jalan menuju perubahan yang sejati.***