Dinamika Transien dalam Relasi Interpersonal: Analisis Fenomena People Come and Go pada Mahasiswa Perguruan Tinggi

Dinamika Transien dalam Relasi Interpersonal: Analisis Fenomena People Come and Go pada Mahasiswa Perguruan Tinggi

Oleh: Dini Permata Indah

Okegas.co.id - Masa perkuliahan menjadi panggung utama dimana beragam manusia bersinggungan, membentuk ikatan, lalu tak jarang berpisah tanpa peringatan. Fenomena "People Come and Go" dalam hubungan pertemanan adalah realitas yang hampir tak terhindarkan di tahap kehidupan ini.
Pertemuan di kelas yang sama, kerja kelompok, atau kegiatan organisasi seringkali mempertemukan individu dan membangun persahabatan yang menjanjikan. Namun ketika fokus berubah, jadwal berbeda, atau prioritas beralih, jalinan tersebut perlahan merenggang. Bukan karena sengaja diputuskan, melainkan karena jarak dan waktu yang diam-diam menggerogoti kebersamaan.
Yang lebih menyakitkan adalah ketika seseorang merasa hanya diingat saat dibutuhkan. Telepon berdering hanya ketika ada tugas yang harus diselesaikan, pesan masuk hanya ketika ada catatan yang ingin dipinjam, atau ajakan bertemu hanya untuk keperluan tertentu. Ketidakseimbangan ini meninggalkan luka bagi mereka yang selalu siap membantu namun jarang diperhatikan keberadaannya.
Dalam pusaran perubahan ini, penting untuk memahami bahwa nilai seseorang tidak ditentukan oleh siapa yang bertahan dalam hidupnya. Setiap individu adalah entitas yang utuh dan berharga, terlepas dari berapa banyak orang yang hadir atau pergi. Persahabatan yang datang dan pergi mengajarkan kedewasaan dalam berhubungan dan pemahaman bahwa setiap pertemuan adalah kesempatan untuk belajar dan berbagi.
Di antara wajah-wajah yang silih berganti, terkadang ada satu atau dua yang memutuskan untuk tetap berlabuh, mereka yang ada saat kesulitan datang, yang masih mengetuk pintu meski tidak ada keuntungan, yang merangkul tanpa syarat. Persahabatan semacam ini mungkin jarang, namun sungguh berharga.
Bagi mereka yang merasa ditinggalkan, setiap perpisahan sesungguhnya membuka ruang untuk pertemuan yang lebih bermakna. Masa kuliah dengan dinamika sosialnya mengajarkan bagaimana menerima tanpa menggenggam terlalu erat dan memberi tanpa berharap imbalan. Dalam perjalanan hidup, beberapa orang datang sebagai pelajaran, beberapa sebagai rahmat, dan beberapa untuk selamanya.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index