Siak, Okegas.co.id - Kondisi jalan provinsi Riau, terutama ruas jalan yang menghubungkan Perawang menuju Pelabuhan Buton, kini berada dalam status darurat. Lubang-lubang menganga di sepanjang jalur tersebut tidak hanya mengancam keselamatan pengguna jalan, tetapi juga memicu kemarahan dari berbagai pihak.
Darbi SAg, tokoh dari Yayasan Mapelhut Jaya yang dikenal vokal dalam isu infrastruktur jalan, mengungkapkan kekesalannya.
"Kerusakan jalan ini sudah sangat mengkhawatirkan. Ini bukan lagi sekadar ketidaknyamanan, tetapi tindakan melawan hukum yang merugikan negara dan masyarakat secara luas. Kecelakaan akibat jalan rusak dan berlubang menjadi pemandangan sehari-hari di jalur Perawang-Buton," tegasnya dengan nada geram, Sabtu (03/05/2025).
Menyikapi kondisi ini, Darbi SAg bergerak cepat melakukan koordinasi dengan salah satu pimpinan DPRD Siak, Laiskar Jaya. Sang legislator pun merasakan dampak buruk dari jalan rusak tersebut.
"Jika dibiarkan, ruas jalan ini akan semakin sulit dilalui. Kami mendukung penuh upaya untuk menindak tegas kendaraan over dimension over load (odol) yang menjadi biang keladi kerusakan," ujar Laiskar Jaya.
Darbi pun meminta agar DPRD segera menjadwalkan hearing dengan Aparat Penegak Hukum (APH) terkait penindakan kendaraan odol.
"Kita harus terus menyuarakan masalah ini. Pemerintah saat ini tengah menghadapi keterbatasan anggaran, sehingga perbaikan jalan dengan skala besar menjadi tantangan tersendiri, apalagi untuk ruas jalan provinsi dengan defisit anggaran yang signifikan. Oleh karena itu, penertiban kendaraan odol menjadi krusial untuk meminimalisir kerusakan yang lebih parah," imbuh Darbi.
Lebih lanjut, Yayasan Mapelhut Jaya berencana melakukan investigasi mendalam untuk mengidentifikasi pemilik kendaraan odol dan perusahaan pemilik barang yang diangkut.
"Kami juga akan menggandeng pemerhati lingkungan lainnya untuk melakukan kajian legalitas terkait persoalan ini," pungkas Darbi, mengisyaratkan langkah hukum yang mungkin ditempuh untuk menuntut pertanggungjawaban pihak-pihak terkait.
Kerusakan jalan Perawang-Buton ini menjadi potret buram lemahnya pengawasan terhadap kendaraan bertonase lebih. Masyarakat berharap tindakan nyata dari APH dan pemerintah daerah untuk segera menertibkan kendaraan odol dan memperbaiki infrastruktur jalan demi keselamatan dan kelancaran aktivitas ekonomi.***