Tembakan Peringatan Pecah di Minas: Massa Suku Sakai Kepung Mapolsek, Tuntut Transparansi Kasus Pemukulan!

Tembakan Peringatan Pecah di Minas: Massa Suku Sakai Kepung Mapolsek, Tuntut Transparansi Kasus Pemukulan!

Siak, Okegas.co.id – Suasana di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Minas mendadak berubah mencekam, Rabu malam (11/06/2025). Ratusan warga Suku Sakai tiba-tiba mengamuk dan menyerbu halaman Mapolsek Minas. Teriakan, desakan massa, dan aura kemarahan membakar udara—menyulut ketegangan yang nyaris tak terkendali. Semua bermula dari satu hal: tuntutan keadilan atas insiden pemukulan terhadap seorang sekuriti PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Keributan ini adalah buntut dari aksi unjuk rasa Jilid 2 yang berlangsung di Gerbang 1 PT PHR Minas, Desa Minas Barat. Aksi blokade yang digelar untuk menghentikan aktivitas perusahaan berubah menjadi drama panas saat terjadi cekcok antara demonstran dan seorang pengendara motor yang ingin melintas. Ketika sekuriti membuka gerbang atas permintaan pengendara, para peserta aksi langsung bereaksi keras. Adu mulut terjadi, dan situasi pun memanas hingga berujung pada pemukulan.

"Semuanya terjadi begitu cepat. Sekuriti diserang karena membuka gerbang. Sekarang kasusnya sedang didalami, ada yang bilang Sekuriti-nya yang nyolot duluan ngomongnya pada peserta aksi yang menegur dengan baik, hingga terjadi cekcok kedua belah pihak peserta Aksi dan Securiti," ungkap seorang narasumber yang menolak disebutkan namanya kepada tim jurnalis Okegas.co.id.

Namun ketegangan tak berhenti di sana. Ketika proses penyelidikan masih berlangsung di dalam Mapolsek, massa dari warga Suku Sakai yang geram mulai berdatangan. Jumlah mereka terus bertambah, atmosfer di halaman Mapolsek mendidih. Hingga akhirnya, kemarahan meledak! Terjadi penyerangan dan nyaris bentrok massal antara kelompok warga dan pihak yang berselisih.

Dalam situasi genting ini, aparat Polsek Minas bergerak cepat. Dentuman tembakan peringatan terdengar beberapa kali, memecah riuhnya kerumunan. Polisi berusaha membubarkan massa agar situasi tidak semakin lepas kendali.

Kapolsek Minas, Kompol Carroland Rhamdhani SH SIK MH MIK, yang turun langsung ke lokasi bersama Camat Minas Nurfa Octolita SE, Pj Penghulu Kampung Minas Barat Ayang Bahari, dan Ketua Samijabat Tarmiji, dengan sigap melakukan mediasi di tengah panasnya emosi massa.

"Dalam kondisi seperti ini, penyelidikan tidak akan berjalan. Jika semua terus berkumpul dan ricuh, masalah tidak akan pernah selesai," tegas Kompol Carroland, suaranya lantang menembus riuh massa.

Meski demikian, warga Suku Sakai bersikukuh. Mereka menolak pulang sebelum mendapatkan kejelasan hukum dan tindakan nyata dari kepolisian. Permintaan pembubaran pun sempat diabaikan, menambah ketegangan yang terasa menyesakkan.

Beruntung, setelah berbagai upaya persuasif dari Camat, Penghulu, dan tokoh masyarakat, massa akhirnya mulai melunak. Perlahan, kedua kelompok meninggalkan halaman Mapolsek, meskipun suasana masih tegang dan penuh kewaspadaan.

Ratusan warga Suku Sakai kemudian berkumpul di lapangan basket di depan Mapolsek, menanti keputusan tegas dari Kapolsek Minas mengenai kelanjutan kasus pemukulan yang menjadi pemicu kekacauan ini.

Hingga berita ini diturunkan, suasana di Minas masih dibayangi kecemasan. Ketegangan belum sepenuhnya reda, tetapi pihak kepolisian terus berupaya meredam gejolak dan memastikan proses hukum berjalan adil dan transparan.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index