Siak, Okegas.co.id – Ketidakpastian terus menyelimuti proses rekrutmen karyawan di PT Mederpa, subkontraktor PT Bakrie yang bekerja di bawah naungan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Minas. Hingga kini, puluhan pencari kerja di Minas masih dibuat resah. Janji pekerjaan yang diharapkan tak kunjung tiba, sementara pihak perusahaan terkesan saling lempar jawaban.
Saat ditemui di kantor PT Mederpa di Kelurahan Minas Jaya, Rabu (13/8/2025), Afri, HRD PT Mederpa, tak mampu memberikan kepastian. Dengan nada hati-hati, ia hanya mengatakan bahwa perekrutan dilakukan sesuai formasi dan kebutuhan.
“Misalnya ada kebutuhan posisi ‘A’, kita akan mencari kualifikasi yang sesuai dengan posisi tersebut,” ujarnya singkat, seolah enggan membahas lebih jauh.
Namun, ketika wartawan mencoba menggali pola rekrutmen yang selama ini berjalan, Afri justru mengungkap fakta mengejutkan. Menurutnya, peran humas hanya sebatas membantu mencari calon tenaga kerja, sementara keputusan mutlak ada di tangan perusahaan.
“Humas itu cuma membantu mencari tenaga kerja, keputusan untuk merekrut tetap di tangan perusahaan,” katanya.
Nama seorang humas non-resmi, Pak Taltal, ikut mencuat. Meski tak terdaftar secara resmi di struktur perusahaan, Afri mengaku orang tersebut diberi “amanah” karena faktor kepercayaan.
“Beliau mungkin orang yang bisa dipercaya, jadi kita beri amanah,” ucap Afri, tanpa menjelaskan dasar hukum atau perjanjian tertulis yang mengikat kerja sama tersebut.
Situasi makin janggal saat Afri mengaku tidak mengetahui secara pasti jumlah karyawan yang telah bekerja maupun yang masih menunggu panggilan. Ketika diminta menunjukkan data resmi, ia menolak.
“Saya tidak bisa menerangkan berapa jumlahnya, dan saya tidak bersedia memperlihatkan data,” ujarnya.
Di tengah ketidakjelasan proses seleksi ini, muncul keluhan lain dari lapangan. Sejumlah karyawan mengaku menerima gaji di bawah Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK), bahkan ada petugas keamanan (security) yang berstatus BHL dan tidak direkrut melalui Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) sesuai aturan yang berlaku.
Sayangnya, upaya konfirmasi kepada Manager PT Mederpa, Parsaoran Pasaribu, melalui pesan WhatsApp terkait temuan ini berujung sunyi. Hingga berita ini diturunkan, tak ada jawaban. Perusahaan bungkam.
Di tengah semua kebisuan ini, nasib para pencari kerja yang sudah menunggu berbulan-bulan masih menggantung di udara—seolah berjalan di lorong gelap tanpa ujung.***