Rohul, Catatanriau.com — Malam itu, Sabtu (11/10/2025), pelataran Masjid Agung Islamic Center Pasirpengaraian tampak semarak. Meski hujan mengguyur sejak sore, ribuan masyarakat Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tetap memadati lokasi, berpayung dan beralas seadanya, demi satu tujuan menghadiri Tabligh Akbar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Rokan Hulu ke-26.
Suasana religius terasa begitu kental. Lantunan selawat menggema bersahut-sahutan, menambah kekhidmatan malam penuh berkah itu. Kegiatan Tabligh Akbar ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT Rohul sesuai dengan Slogan kepemimpinannya “Bersama Membangun Negeri”, sebuah cerminan kebersamaan dan rasa syukur atas perjalanan panjang kabupaten yang berjuluk Negeri Seribu Suluk tersebut.
Bupati Rokan Hulu Anton, ST, MM bersama Wakil Bupati H. Syafaruddin Poti, SH, MM, hadir langsung di tengah masyarakat. Kepemimpinan keduanya dikenal mendorong semangat kolaborasi lintas generasi dan menekankan pentingnya nilai religius dalam pembangunan daerah.
Yang membuat malam itu semakin istimewa, hadir pula Ustadz Abdul Somad (UAS) sebagai penceramah utama. Dengan gaya khasnya yang lugas dan penuh makna, UAS menyampaikan pesan-pesan keimanan dan syukur atas keberkahan usia 26 tahun Kabupaten Rokan Hulu.
“Syukur itu bukan hanya dengan lisan, tapi juga dengan kerja nyata, dengan menjaga persatuan dan membangun daerah ini bersama,” ujar UAS disambut takbir ribuan jamaah.
Tak hanya masyarakat dan tokoh agama, kehadiran para pemimpin lintas masa menambah makna mendalam. Mantan Bupati Dr. H. Achmad, M.Si, Mantan Pjs Bupati H. Masrul Kasmy, hingga Tuan Guru Besilam turut hadir, serta seluruh unsur Forkopimda Rohul, menciptakan momen kebersamaan lintas generasi yang jarang terjadi.
Pemandangan itu menjadi simbol sejarah baru bagi Rokan Hulu seluruh mantan Bupati dan Wakil Bupati hadir bersama, memperlihatkan bahwa semangat “Bersama Membangun Negeri” bukan hanya slogan, tetapi kenyataan yang hidup dalam hati semua putra terbaik Rohul.
Meski basah oleh hujan, wajah-wajah jamaah tampak berseri. Ada rasa haru dan bangga, menyadari bahwa 26 tahun perjalanan Rokan Hulu telah membawa banyak kemajuan dari infrastruktur hingga kehidupan masyarakat yang semakin sejahtera.
Malam itu, langit Rokan Hulu memang menangis tapi bukan karena duka. Mungkin, karena ikut terharu melihat betapa besar rasa syukur dan cinta masyarakatnya kepada negeri yang terus tumbuh dan berbenah ini.***