LSM KOREK Riau Soroti Dugaan Manipulasi Jam Mengajar Guru Penerima TPG di Riau

LSM KOREK Riau Soroti Dugaan Manipulasi Jam Mengajar Guru Penerima TPG di Riau

Pekanbaru, 27 Oktober 2025 – Lembaga Swadaya Masyarakat KOREK Provinsi Riau menyoroti munculnya dugaan manipulasi data jam mengajar (JTM) oleh sejumlah oknum guru di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Riau. Dugaan tersebut terkait dengan upaya sebagian guru untuk tetap memperoleh Tunjangan Profesi Guru (TPG) atau yang dikenal dengan tunjangan sertifikasi.

Ketua LSM KOREK Riau, Miswan, dalam keterangannya kepada wartawan di Pekanbaru, menyebutkan bahwa lembaganya menerima banyak laporan dari masyarakat dan kalangan pendidik yang resah terhadap praktik manipulasi jam mengajar tersebut.

“Kami menemukan indikasi adanya guru yang memasukkan data jam mengajar fiktif di Dapodik, bahkan ada yang mengajar di dua sekolah sekaligus secara administratif. Ini patut diaudit oleh Dinas Pendidikan dan Inspektorat,” ujar Miswan.

Lebih lanjut, Sekretaris LSM KOREK Riau, Darbi S.Ag, menjelaskan bahwa praktik seperti ini tidak hanya mencederai integritas profesi guru, tetapi juga berpotensi merugikan keuangan negara.

“TPG adalah penghargaan bagi guru profesional, bukan hak bagi yang memanipulasi data. Jika ada guru atau kepala sekolah yang sengaja membuat jadwal palsu agar jam genap 24 JTM, itu termasuk pelanggaran serius. Dana yang diterima bisa dikategorikan sebagai kerugian negara,” tegas Darbi.

LSM KOREK Riau juga mendesak Inspektorat Provinsi Riau, Dinas Pendidikan, dan Kemendikbudristek RI untuk segera melakukan audit data penerima TPG tahun anggaran 2023–2025, terutama pada sekolah yang terindikasi melakukan manipulasi Dapodik.

Selain itu, lembaga ini juga membuka posko pengaduan masyarakat pendidikan bagi guru-guru jujur atau masyarakat yang ingin melaporkan penyimpangan terkait penyaluran dana sertifikasi guru.

“Kami akan terus kawal dan dampingi laporan ini agar ada efek jera. Jangan sampai guru yang jujur dan bekerja sesuai aturan justru kalah oleh oknum yang memanipulasi data,” tutup Darbi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index