Kampar, – media okegas. Co. Id Jagat media sosial tengah dihebohkan dengan viralnya video yang menampilkan Ketua DPD Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kabupaten Kampar, Syafrudin Pakiah, menyampaikan keberatan terhadap kebijakan PT Makmur Putra Permata (MPP) selaku pengelola Plaza Bangkinang. Dalam video berdurasi singkat yang beredar di platform TikTok tersebut, Syafrudin dengan nada tegas menyoroti aturan penataan pedagang sayur yang dinilai memberatkan.
Video yang diunggah pada Selasa (11/11/2025) itu memperlihatkan Syafrudin Pakiah bersama sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Inpres Bangkinang. Ia mengungkapkan ketidakmampuan para pedagang untuk membayar biaya lapak yang ditetapkan oleh PT MPP, yang dianggap terlalu tinggi dan tidak berpihak kepada pedagang kecil.
“Kami merasa keberatan dengan biaya lapak yang ditetapkan oleh PT MPP. Para pedagang kaki lima tidak mampu membayar. Ini sungguh memberatkan, terutama bagi emak-emak yang berdagang di pasar atas,” ujar Syafrudin dalam pernyataannya di tengah diskusi bersama para pedagang.
Aksi dan keberanian Sysafrudin Pakiah menyuarakan keluhan pedagang ini mendapat dukungan luas dari warganet. Banyak pengguna media sosial yang menilai langkahnya mewakili aspirasi masyarakat kecil yang selama ini merasa terpinggirkan oleh kebijakan pengelola pasar.
Sejumlah komentar di media sosial turut meminta agar PT MPP meninjau kembali kebijakan tersebut, dengan harapan tidak ada pedagang kecil yang kehilangan mata pencaharian akibat tarif lapak yang dinilai tidak rasional.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Makmur Putra Permata (MPP) belum memberikan tanggapan resmi terkait pernyataan dan video viral tersebut. Sementara itu, para pedagang berharap ada solusi terbaik yang berpihak pada kepentingan rakyat kecil tanpa menghambat kegiatan ekonomi di lingkungan pasar.