Inhu, Okegas.co.id - Dugaan peredaran minyak ilegal (merak) dari arah Palembang menuju Pekanbaru kembali terendus. Kali ini temuan datang dari tim gabungan wartawan Inhil–Inhu yang tengah melakukan pantauan lapangan di wilayah Belilas, Kecamatan Seberida.
Sekitar pukul 18.00 WIB, tim media menemukan satu unit truk colt diesel terparkir mencurigakan di depan RS Muizzah. Truk tersebut terlihat membawa muatan dalam jumlah besar dengan kondisi bagian as patah, sehingga tak bisa melanjutkan perjalanan.
Pengakuan Sopir: Minyak dari Palembang Tujuan Pekanbaru, Muatan 10 Ton Lebih
Saat diwawancarai, sopir truk yang mengaku bernama Ferdi menjelaskan bahwa muatan yang dibawanya adalah minyak dari Palembang.
“Minyak ini dari Palembang bang, tujuan Pekanbaru. Pemiliknya Pak Padil. Jumlah muatan lebih dari 10 ton. Mobil kami malang, as-nya patah,” ujar Ferdi.
Ferdi mengaku hanya menjalankan tugas sebagai sopir pembawa muatan. Kerusakan pada kendaraan membuat aktivitas mereka tidak sengaja terekspos di ruang publik dan langsung menjadi perhatian tim media.
Sosok “Imam”: Mengaku Humas Pemilik Minyak Sekaligus Wartawan
Tidak cukup sampai di situ, Ferdi kemudian menelepon seseorang yang ia sebut bernama Imam. Orang tersebut mengaku sebagai humas dari pihak pemilik minyak.
Saat dihubungi, suara Imam terdengar terputus-putus. Ia mengklaim sedang berada di Sumatera Barat untuk mengantar bantuan bencana.
“Sinyal kurang bagus bang… saya lagi di Sumbar bantu antar bantuan bencana,” katanya singkat.
Namun yang mengejutkan, Imam juga mengaku seorang wartawan.
“Kalau abang tak percaya, tanya saja. Saya juga wartawan,” ucapnya dengan nada seolah ingin meyakinkan.
Pengakuan rangkap jabatan sebagai humas sekaligus wartawan membuat situasi semakin janggal dan menimbulkan banyak pertanyaan mengenai siapa sebenarnya yang berada di balik kegiatan pengangkutan minyak tersebut.
Tim Media Melaporkan ke Polsek Seberida, Namun Diduga Tak Ada Tindakan
Setelah memastikan adanya dugaan kegiatan ilegal, tim wartawan Inhil–Inhu langsung melaporkan temuan itu ke pihak Polsek Seberida melalui Bhabinkamtibmas Suyoto.
Menurut tim media, Suyoto memberikan arahan agar laporan diteruskan kepada Kanit Reskrim Polsek Seberida. Namun setelah laporan disampaikan, tidak ada tanda-tanda respons ataupun pergerakan dari pihak kepolisian untuk mengecek lokasi atau mengamankan barang bukti.
Padahal temuan tersebut terkait muatan minyak dalam jumlah puluhan ton, yang bukan hanya merugikan negara dari sisi penerimaan pajak dan distribusi energi, tetapi juga berpotensi melibatkan jaringan pelaku lintas provinsi.
Kurangnya respons dari APH membuat situasi menjadi tanda tanya besar. Apalagi aktivitas peredaran minyak tersebut berlangsung dekat fasilitas umum dan dapat dilihat secara terbuka.
Tokoh Masyarakat: “Sudah 3 Tahun Lebih Aman-Aman Saja di Sini”
Seorang tokoh masyarakat di sekitar lokasi turut memberikan keterangan. Ia membenarkan bahwa aktivitas serupa sudah sering terlihat dan berlangsung lama.
“Sudah lebih tiga tahun aman-aman saja bang,” ungkapnya.
Pernyataan ini membuat dugaan peredaran minyak ilegal di wilayah Seberida semakin kuat dan terstruktur.
Menurutnya, kendaraan yang diduga membawa minyak ilegal sering melintas tanpa hambatan, baik pada siang maupun malam hari. Bahkan sebagian masyarakat sudah tidak asing lagi melihat aktivitas itu.
Dugaan Rantai Distribusi Lintas Provinsi
Temuan lapangan menguatkan dugaan bahwa minyak ilegal ini bukan operasi kecil. Dengan muatan 10 ton lebih, rute Palembang – Pekanbaru, keterlibatan pihak yang mengaku humas sekaligus wartawan, serta dugaan pembiaran oleh oknum tertentu, ada indikasi bahwa jaringan ini berjalan terorganisir.
Aktivitas yang berlangsung lama tanpa gangguan menandakan minimnya pengawasan, atau bahkan adanya dugaan pembiaran.
Menunggu Penjelasan Resmi dari APH
Hingga berita panjang ini diterbitkan, pihak aparat penegak hukum, baik Polsek Seberida maupun pihak terkait lainnya, belum memberikan keterangan resmi.
Tim wartawan Inhil–Inhu masih menunggu konfirmasi dari:
Kanit Reskrim Polsek Seberida
Pemilik minyak bernama Padil
Pihak yang mengaku humas, Imam
Instansi pengawasan distribusi dan energi
Media ini akan terus melakukan pendalaman dan mengawal kasus ini hingga ada kejelasan mengenai legalitas muatan serta dugaan kuat adanya jaringan peredaran minyak ilegal yang terus berlangsung di wilayah Indragiri.***