Bagan Siapi api - Masa depan layanan kesehatan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menjadi topik hangat dalam pertemuan silaturahmi antara tokoh muda, Muhajirin Siringo Ringo, dengan Direktur RSUD dr. RM Pratomo Bagansiapiapi, dr. Tribuana Tunga Dewi, M.Kes.
Dalam diskusi akrab yang berlangsung di Bagansiapiapi tersebut, keduanya sepakat mengenai perlunya transformasi besar-besaran pada infrastruktur kesehatan di Negeri Seribu Kubah.
Fokus utama pembicaraan adalah dukungan penuh terhadap rencana Bupati Rokan Hilir, Bistamam, yang mencanangkan pembangunan RSUD baru di lokasi yang lebih strategis dan representatif.
Menurut dr. Tribuana, kondisi RSUD dr. RM Pratomo saat ini memang sudah sangat padat dan sulit untuk dikembangkan lebih jauh di lokasi yang sekarang.
Beberapa tantangan utama yang dihadapi antara lain:
Gedung yang Berusia Tua: Banyak bagian bangunan yang memerlukan renovasi besar namun terkendala struktur lama.
Keterbatasan Lahan: Area rumah sakit saat ini tidak lagi memungkinkan untuk dilakukan perluasan gedung atau penambahan fasilitas parkir yang memadai.
Pelayanan Kurang Maksimal: Akibat keterbatasan ruang, alur pelayanan kepada pasien menjadi tidak optimal meski tenaga medis telah bekerja keras.
"Kami sangat mengapresiasi visi Bapak Bupati Bistamam. Kehadiran RSUD baru bukan sekadar keinginan, tapi sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi warga Rokan Hilir agar mendapatkan layanan kesehatan yang lebih manusiawi dan modern," ujar dr. Tribuana.
Dalam bincang-bincang tersebut, dr. Tribuana juga mengungkap fakta memprihatinkan terkait fasilitas penunjang medis.
Saat ini, RSUD Pratomo masih sangat kekurangan alat cuci darah (Hemodialisis), sementara jumlah pasien gagal ginjal terus meningkat setiap tahunnya.
Selain masalah cuci darah, layanan untuk pasien penyakit jantung juga belum bisa maksimal. Hal ini menyebabkan banyak warga Rokan Hilir terpaksa dirujuk ke luar daerah seperti Pekanbaru atau Medan, yang tentunya memakan biaya transportasi dan waktu yang tidak sedikit bagi keluarga pasien.
Mendengar kendala tersebut, Muhajirin Siringo Ringo menawarkan solusi konkret untuk membantu pemerintah daerah di tengah keterbatasan APBD Rokan Hilir yang saat ini dinilai cukup kecil untuk mendanai pengadaan alat medis canggih secara sekaligus.
Muhajirin berencana melakukan komunikasi intensif dengan pimpinan-pimpinan perusahaan besar yang beroperasi di wilayah Riau, khususnya yang berada di Rokan Hilir, untuk mengarahkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) mereka ke sektor kesehatan.
"Kita tidak bisa hanya berpangku tangan pada APBD. Saya akan mencoba berdiskusi dengan para pimpinan perusahaan di Rohil agar mereka mau berkontribusi nyata, misalnya dengan membantu pengadaan mesin pencuci darah melalui pola CSR. Ini adalah bentuk pengabdian perusahaan kepada masyarakat tempat mereka beroperasi," tegas Muhajirin.
Langkah ini dinilai sebagai jalan tengah yang cerdas untuk mempercepat pemenuhan fasilitas medis tanpa harus membebani kas daerah secara berlebihan.
Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus mengawal isu kesehatan ini hingga terealisasi.
Pembangunan RSUD baru yang digagas Bupati Bistamam, ditambah dengan sinergi bantuan alat medis dari pihak swasta, diharapkan mampu menjadikan Rokan Hilir sebagai daerah dengan layanan kesehatan prima di Provinsi Riau. **