TRADISI TEPUK TEPUNG TAWAR DALAM ADAT MELAYU RIAU BESERTA MAKNA DAN FILOSOFINYA

TRADISI TEPUK TEPUNG TAWAR DALAM ADAT MELAYU RIAU BESERTA MAKNA DAN FILOSOFINYA

Okegas.co.id - Dalam upaya mengenal dan mengetahui lebih dalam tentang Makna dan Filosofi dari Tepuk Tepung Tawar, sekelompok Mahasiswa Hukum Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Hukum,  melakukan wawancara dengan Timbalan Majelis Kerapatan Adat LAM Pekanbaru, Datuk M. Hanafiah.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Juni 2025 di kantor Lembaga Adat Melayu Pekanbaru, Riau. Yang diketuai oleh Rangga Pratama bersama anggotanya, Israyana Rahmadani,Choirul Hasan,Asrul Muhammad Fitroh,Aadiyath,Anis Rahayu,Joita Gresia,Ardy Imuel Sirait,Ulya Jimmy,Dwi Surya Pamungkas,Dea Amelia.

Wawancara yang berlangsung dari pukul 9.30 hingga 11.00 WIB. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengenal dan mengetahui lebih dalam tentang Makna dan Filosofi dari Tepuk Tepung Tawar di dalam Kebudayaan Melayu Riau. Selain itu, juga untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Hukum Kebudayaan Riau, dengan Dosen Pengampu Rica Regina Novianty, S.H, M.H.

Tradisi tepung tawar dalam adat Melayu adalah upacara yang dilakukan untuk memohon keselamatan, keberkahan, dan kebahagiaan, serta sebagai ungkapan rasa syukur. Upacara ini biasanya dilakukan pada berbagai acara penting seperti pernikahan, kelahiran, khitanan, atau acara penting lainnya.

Makna dan Filosofi:
1.Permohonan Doa dan Restu:
Tepuk tepung tawar adalah cara untuk memohon doa restu dari orang tua, tokoh adat, dan masyarakat, agar individu atau keluarga yang menerimanya terhindar dari marabahaya dan diberikan keberkahan dalam hidupnya.
 2.Ungkapan Syukur: Upacara ini juga menjadi wujud rasa syukur atas anugerah yang telah diterima, seperti kelahiran anak, keberhasilan dalam suatu usaha, atau hajatan lainnya.

 Simbol-simbol:
Dalam tradisi ini, terdapat berbagai simbol yang memiliki makna mendalam:
•Beras Kunyit: Melambangkan kemakmuran dan rezeki yang berlimpah.
 •Beras Putih: Melambangkan kesucian dan kebersihan hati.
•Beras Bertih: Melambangkan kemakmuran dan keberlanjutan.
•Air Tepung Tawar: Melambangkan penyejuk hati dan ketenangan jiwa.
•Inai: Dalam pernikahan, melambangkan kerukunan dan keharmonisan rumah tangga. 
•Daun Perinjis: Melambangkan kebersamaan dan gotong royong.

Nilai-nilai:
Tradisi ini mengandung nilai-nilai penting seperti.
Nilai Agama: Doa dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Nilai Sosial: Keterlibatan keluarga, masyarakat, dan undangan dalam upacara.
 Nilai Budaya: Pelestarian warisan budaya Melayu.
 Nilai Moral: Kesadaran untuk bertanggung jawab dan berjuang dalam hidup.

 Siapa siapa saja yang dapat melakukan adat tepung tawar ?
Contoh nya dalam acara Akekah anak, yang dapat melakukan ialah : Para tetuah dan Keluarga.

 Makna untuk Inai dan beras putih dalam tepung tawar mempunyai makna, seperti beras putih yaitu kesucian hati.
Dalam setiap warna beras memiliki arti yang berbeda
Dan bedak sejuk juga tidak jauh ikut serta sebagai arti dapat memberikan kesejukan hati

 Beras kuning bermakna agar dapat di berikan rezeki yang lancar dan menjaga Marwah
Dan ada pula air pecung,namun jarang di gunakan oleh orang-orang.

Tepung tawar banyak digunakan untuk acara acara selain dari acara pernikahan, akekah, dan penabalan.tetapi dapat juga di gunakan untuk acara pemotongan hewan seperti kerbau, kambing, dan yang lain nya.

Tata cara adat tepung tawar :
Posisi tangan telungkup  kemudian di rinjis rinjis dengan air penyejuk lalu tangan di balik lalu ambil beras di jadikan satu sambil membaca doa 
Merinjis punggung tangan bermakna jangan pernah putus asa dalam mencapai rezeki, terus berusaha dalam menjalankan kehidupan.

Menginai telapak tangan bermakna sebagai penanda bahwa mempelai sudah berakad nikah. Disadarkan bahwa saat ini mereka tidak bujang atau gadis lagi karena sudah ada pendamping.

Doa penutup dalam acara bermakna pengharapan apa yang dilakukan mendapatkan berkah dan ridho dari Alloh SWT.  Sumber : Ketua Lembaga Adat Melayu Pekanbaru  DATUK HANAFIAH.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index